BISNISTIME.COM – Kementerian Perindustrian terus mendukung pertumbuhan industri alas kaki Indonesia, khususnya para pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Sektor ini memegang peran strategis dalam perekonomian nasional.
“Kolaborasi adalah langkah penting bagi IKM alas kaki untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. Kolaborasi yang efektif dapat memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan dan membantu mereka beradaptasi dalam pasar yang terus berkembang,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita pada Senin (5/8).
Untuk membangkitkan semangat para pelaku IKM alas kaki, Kemenperin melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Sidoarjo, meluncurkan kampanye #IndonesiaMelangkah. Kampanye ini bertujuan memacu kolaborasi IKM alas kaki guna meningkatkan produktivitas dan inovasi.
“Kampanye ini sejalan dengan program Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC), sebuah kompetisi kreatif nasional di bidang industri alas kaki, dan program Indonesia Footwear Network (IFN), platform digital untuk menjalin kemitraan antar pelaku usaha alas kaki dari hulu ke hilir,” jelas Reni.
Ditjen IKMA aktif mendorong kolaborasi dengan berbagai mitra IKM untuk mendukung ekosistem industri alas kaki nasional agar semakin kompetitif di pasar global. Industri alas kaki lokal memiliki potensi pasar internasional yang besar.
Data dari BPS yang diolah Kemenperin menunjukkan, kinerja ekspor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sepanjang 2023 mencapai USD7,56 miliar. Pada periode Januari-Februari 2024, angkanya menembus USD1,29 miliar, naik 3,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
“Pelaku IKM alas kaki nasional memiliki potensi pasar yang besar. Untuk memanfaatkannya, mereka perlu mengembangkan bisnis yang inovatif dan berkelanjutan,” tegas Reni.
Tahun ini, BPIPI mempertemukan juara desainer IFCC 2022 dengan PT Sole Multi Idea (SMID) dan jenama lokal Prabu Indonesia. Kolaborasi ini menghasilkan sepatu bernama “Jaladara” yang dipamerkan di Pameran Indo Leather and Footwear pada 31 Juli-2 Agustus 2024 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani, menjelaskan kolaborasi ini sebagai proyek percontohan untuk kampanye #IndonesiaMelangkah. Target awalnya adalah membagikan sampel kepada 50 IKM alas kaki yang tertarik berkolaborasi.
“IKM dapat mencoba membuat produk dari contoh sol yang dibagikan, dan BPIPI akan mendorong kualitas serta promosi bagi mereka,” ujar Alexandra.
Pameran Indo Leather and Footwear mempertemukan pelaku industri kulit, alas kaki, dan tekstil. BPIPI bekerja sama dengan komunitas desainer alas kaki Footwear Forum untuk menghadirkan booth “Indonesia Local Select” yang menampilkan 27 produk IKM lokal pilihan.
Acara ini juga mengadakan demo pembuatan sepatu, ukir, hingga penyelesaian sepatu, serta booth Layanan Konsultasi Program oleh BPIPI. Aktivasi lainnya termasuk sharing dan talkshow mengenai tren industri alas kaki.
Kepala BPIPI Syukur Idayati menambahkan, kolaborasi ini adalah wujud nyata peran pemerintah dan dukungan antar pelaku bisnis dalam negeri, diharapkan dapat menumbuhkan industri persepatuan di Indonesia.