BISNISTIME.COM, JAKARTA–Momentum Hari Bumi yang diperingati tanggal 22 April tidak hanya sekadar perayaan, tapi juga menjadi panggilan serta mengubah kebiasaan untuk bertindak menjaga lingkungan dan bumi.
“Planet vs Plastik” yang ditetapkan Earthday.org sebagai tema Hari Bumi 2024 menjadi kode serius bagaimana pentingnya menghentikan penggunaan plastik demi kesehatan manusia dan planet dengan target pengurangan produksi plastik hingga 60 persen pada tahun 2040.
Masih ada tantangan serius terkait tumpukan sampah yang perlu diatasi. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 12,87 juta ton sampah plastik pada tahun 2023.
Selain itu, fakta program Lingkungan PBB juga menunjukkan Indonesia termasuk sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Melihat kondisi ini, perlu mengubah kebiasaan paling sederhana yakni memilah sampah yang ada di sekitar, mulai dari lingkungan terdekat dalam keseharian seperti rumah, kantor, atau kampus.
Langkah kecil ini akan mempermudah pengelolaan sampah pada tahap selanjutnya dan membantu mengurangi pencemaran lingkungan hingga membantu mengurangi emisi karbon yang timbul akibat adanya penumpukan sampah. Untuk memulainya, kita bisa menggolongkan sampah pada 4 jenis:
1.Sampah Organik: Sampah yang dapat dengan mudah terurai di alam seperti sisa makanan, daun-daunan, atau ranting pohon. Sampah organik umumnya ditaruh di tempat sampah sesuai dengan instruksi yang ada agar dapat diproses menjadi pupuk kompos.
2.Sampah Residu: Sampah sisa di luar jenis sampah di atas seperti popok bekas, pembalut, permen karet, atau puntung rokok.
3.Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3): Sampah yang dapat membahayakan manusia, hewan, atau lingkungan sekitar. Contohnya adalah sampah kaca, kemasan detergen, dan pembasmi serangga.
4.Sampah Anorganik: Sampah yang sulit diurai, yakni berupa sampah plastik, kaleng, styrofoam, karton, pamflet, bungkus kemasan berbahan kertas, dan buku. Sampah anorganik ini dapat disimpan untuk dijadikan kerajinan daur ulang atau diolah di pabrik. Selain itu, sampah anorganik ini dapat juga disetorkan langsung ke #bluBuatBaik Waste Station terdekat.
blu by BCA Digital memfasilitasi dengan membangun sarana seperti Waste Station dan mengintegrasikan aplikasi Rekosistem x blu untuk mendorong perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah dengan lebih bijak. “Kami menyadari betapa pentingnya perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah secara bijak, dimulai dari memilah sampah di lingkungan sehari-hari seperti rumah, kantor, dan kampus,” kata Ruli Himawan Nugroho selaku Head of Marketing Communications BCA Digital dalam keterangan resminya.
Inisiatif #bluBuatBaik akan terus dikembangkan untuk memberikan dampak positif yang lebih luas. #bluBuatBaik Waste Station tersebar di 7 lokasi strategis. Antara lain di Flavor Bliss Tangerang Selatan, Stasiun MRT Dukuh Atas Jakarta Pusat, DHL Halim Graha Intirub Jakarta Timur, Citraland Utara Surabaya.
dok foto BCA