Beranda » Genjot Kinerja Industri Jateng dan Jogja, Kemenperin Latih SDM Siap Kerja

Genjot Kinerja Industri Jateng dan Jogja, Kemenperin Latih SDM Siap Kerja

by Rahmat Ruskha
Genjot Kinerja Industri Jateng dan Jogja, Kemenperin Latih SDM Siap Kerja

BISNISTIME.COM, Industri pengolahan tetap menjadi tulang punggung ekonomi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada triwulan I tahun 2024, sektor manufaktur menyumbang 34,99 persen terhadap ekonomi industri Jateng dengan pertumbuhan 1,79 persen (y-o-y). Sementara di DIY, kontribusi sektor ini mencapai 12,07 persen dengan pertumbuhan sebesar 5,02 persen (y-o-y).

“Alhamdulillah, industri manufaktur berhasil dikelola dengan baik sehingga pertumbuhannya terus meningkat. Sektor ini turut memacu perekonomian daerah dan nasional,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (16/5).

Keberhasilan sektor manufaktur ini tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. SDM yang terampil dan andal sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri.

“Aktivitas industri pengolahan membutuhkan SDM yang kuat dan inovatif. Oleh karena itu, kami aktif mengadakan pendidikan dan pelatihan vokasi industri untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja,” jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan.

Untuk meningkatkan kinerja industri di Jawa Tengah dan DIY, BPSDMI Kemenperin menyelenggarakan Industrial Vocational Fair Regional Jateng dan DIY di AK-Tekstil Solo. “Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan SDM kompeten untuk menciptakan industri yang tangguh dan berdaya saing,” tambah Masrokhan.

Industrial Vocational Fair tersebut diisi dengan berbagai kegiatan yang mendukung kemajuan vokasi industri. Salah satu kegiatan utama adalah Temu Industri, yang mempertemukan sekolah dan kampus Kemenperin dengan industri terkait, untuk menciptakan unit pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

“Dalam acara Industrial Vocational Fair ini, telah ditandatangani 29 MoU kerja sama untuk memperkuat sinergi dalam membangun pendidikan vokasi industri,” ungkap Masrokhan.

Selain itu, acara ini juga menghadirkan Focus Group Discussion dengan berbagai topik yang melibatkan praktisi industri dan akademisi. Ada juga pameran pendidikan dan Job Fair yang menawarkan lapangan pekerjaan di sektor industri.

Industrial Vocational Fair akan diselenggarakan di empat wilayah, yaitu Jakarta dan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Sumatera, serta Sulawesi. Keempat wilayah ini mewakili keberadaan sekolah dan kampus Kemenperin di seluruh Indonesia.

Di Jawa Tengah, Kemenperin memiliki Akademi Komunitas Tekstil Solo serta Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal. Sementara di DIY, terdapat SMK-SMTI Yogyakarta dan Politeknik ATK Yogyakarta.

“Unit pendidikan vokasi Kemenperin ini merupakan pelopor penyelenggaraan pendidikan vokasi dengan sistem ganda di Indonesia, dan telah terbukti menghasilkan lulusan yang siap kerja,” lanjut Masrokhan.

Untuk menampung calon siswa dan mahasiswa baru di seluruh unit pendidikan, Kemenperin membuka Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) tahun 2024. Melalui JARVIS, masyarakat dapat mendaftar ke sekolah atau kampus Kemenperin melalui portal jarvis.kemenperin.go.id.

 

Rekomendasi Untuk Anda