BISNISTIME.COM, BUKITTINGGI — Upaya penanganan darurat banjir lahar hujan dan longsor di wilayah Sumatra Barat terus dimaksimalkan oleh pemerintah. Salah satunya melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Operasi TMC ini dilaksanakan berdasarkan pertimbangan prakiraan cuaca wilayah Sumatra Barat yang masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan satu unit pesawat caravan PK-SNN sebagai kendaraan operasional TMC yang ditempatkan di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatra Barat.
Pada Sabtu (25/5) operasi TMC hanya dapat dilaksanakan sebanyak satu sortie penerbangan. Hal ini dikarenakan
terdapat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Barat, yang menyebabkan kondisi keawanan di Sumatera Barat cenderung belum berpotensi untuk disemai hingga siang hari. Untuk mengantisipasi terjadinya hujan intensitas sedang yang mengancam wilayah Sumbar bagian timur laut saat sore menjelang malam hari, penyemaian dilakukan di sore hari.
Adapun kondisi cuaca yang teramati pada hari Sabtu, setelah operasi TMC pada Jumat (24/5) antara lain wilayah sisi barat Sumatera Barat cenderung menerima hujan dengan intensitas ringan. Wilayah utara, timur, dan selatan Sumatera Barat cenderung tidak terjadi hujan.
Memasuki hari ke kesepuluh operasi pada Sabtu (25/5) sebanyak 24 ton Natrium Clorida (NaCl) telah disebar di wilayah langit Sumatra Barat. Total sorti yang telah dilaksanakan sebanyak 24 sorti dalam 54 jam 21 menit.
Operasi TMC dalam rangka penanganan darurat galodo Sumbar rencananya akan diteruskan hingga Rabu (29/5) agar pembersihan kawasan dan fase awal pemulihan dapat dioptimalkan dengan kondisi cuaca yang bersahabat.