BISNISTIME.COM, BANDUNG – Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar kegiatan pemantauan hilal untuk menentukan awal bulan Rajab 1446 H yang dilaksanakan di Observatorium Albiruni Unisba pada Selasa (31/12). Menurut Kepala Observatorium Albiruni, Encep Abdul Rojak, S.H.I., M.Sy., proses rukyat kali ini terkendala kondisi cuaca. “Langit di sebelah barat cukup mendung dan gelap, sehingga hilal tidak terlihat,” jelasnya.
Encep menambahkan, untuk bulan-bulan seperti Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah, hasil rukyat akan dilaporkan ke Kementerian Agama untuk menentukan awal bulan secara nasional.
Namun, untuk bulan-bulan lain seperti Rajab, laporan tersebut hanya menjadi dokumen dan tidak memengaruhi penanggalan yang sudah ada. “Biasanya tetap mengacu pada kalender yang berlaku, kecuali bagi ormas tertentu yang secara khusus mengamalkan metode rukyat,” tambahnya.
Kegiatan pemantauan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat, BHRD Kabupaten Karawang, BHRD Kabupaten Bandung, serta perwakilan dari ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Beberapa peserta juga membawa peralatan observasi sendiri, seperti teropong manual dan teropong digital otomatis. Kegiatan ini menunjukkan komitmen Unisba dalam menjaga tradisi dan memperkuat kerja sama dengan pihak terkait.
Menurutnya, berdasarkan metode imkan rukyat atau visibilitas, ketinggian hilal saat ini telah mencapai 4-5 derajat, sehingga memenuhi kriteria visibilitas. “Dengan demikian, sesuai dengan kriteria imkan, 1 Rajab 1446 H dapat ditetapkan,” tutupnya. [ ]
Dok foto : Komhumas Unisba