BISNISTIME.COM, Kementerian Perindustrian terus mendorong industri furnitur nasional untuk mengembangkan potensinya di tengah persaingan pasar global yang semakin ketat. Produk berkualitas tinggi dengan desain menarik dan fungsional, serta penggunaan bahan baku yang inovatif, kini menjadi standar yang harus dikuasai oleh para pelaku industri furnitur di Indonesia.
Sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) turut memainkan peran penting dalam kemajuan industri furnitur tanah air. “Inovasi yang dihasilkan oleh pelaku IKM furnitur, terutama yang telah berhasil mengikuti perkembangan tren global, menjadi inspirasi bagi IKM lainnya yang masih bersifat konservatif untuk menghasilkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen dan tren pasar,” ujar Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) di Jakarta, Selasa (17/9).
Untuk meningkatkan daya saing IKM furnitur di kancah internasional, Kementerian Perindustrian telah menjalankan berbagai langkah strategis, seperti memberikan bimbingan teknis produksi, melakukan restrukturisasi mesin dan peralatan, serta mengembangkan sentra IKM. Selain itu, IKM yang sudah memenuhi standar kualitas dan daya saing diberikan akses pemasaran melalui partisipasi dalam pameran, baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu pameran yang menjadi ajang promosi bagi IKM furnitur adalah IFFINA – Indonesia Meubel & Design Expo 2024. Pameran bertaraf internasional ini diselenggarakan oleh Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) dan melibatkan berbagai pelaku industri, mulai dari produsen, pemasok, perajin, hingga desainer. IFFINA 2024 berlangsung pada 14–17 September di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, mengusung tema “An Unmissable Stop of Furniture Event Circle” dengan slogan “Sustainable by Design.”
Reni Yanita menyebutkan bahwa pameran ini membuka peluang besar bagi IKM furnitur untuk menembus pasar global. “IFFINA dihadiri banyak buyer potensial dari berbagai negara, menjadikannya kesempatan emas bagi IKM untuk memperluas jangkauan ekspornya,” ungkap Reni. Ia menambahkan, potensi ekspor Indonesia cukup menjanjikan, terbukti dari data ekspor industri furnitur yang mencapai USD2,11 miliar pada tahun 2023, dan sudah mencapai USD1,2 miliar pada periode Januari hingga Juli 2024.
IFFINA 2024 merupakan bagian dari rangkaian pameran furnitur internasional yang dimulai dari VIFA ASEAN di Vietnam, KOFURN di Korea Selatan, Furniture China di Tiongkok, hingga Find Design Fair Asia di Singapura. Melalui partisipasi dalam siklus pameran ini, IKM furnitur Indonesia memiliki kesempatan untuk mempelajari perkembangan industri global dan menjalin kemitraan strategis.
Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Yedi Sabaryadi, menyebutkan bahwa enam IKM yang terpilih untuk mendapatkan fasilitasi dari Kemenperin merupakan hasil seleksi bersama ASMINDO. “Mereka adalah CV Indoplanet Furniture dari Klaten, CV Jafaa Berdikari dari Semarang, CV Shaniquaa Bamboo dari Lebak, IKM Teak123 dari Cirebon, CV Mandiri Cipta Adikarya dari Cirebon, dan PT Yogya Indo Global dari Bantul,” jelas Yedi.
Kementerian Perindustrian kembali memfasilitasi partisipasi IKM furnitur dalam IFFINA 2024, setelah sebelumnya sukses membawa 10 IKM unggulan di IFFINA 2023. Partisipasi ini diharapkan dapat meningkatkan transaksi ekspor, memperluas jejaring, dan memberikan wawasan baru bagi pengembangan bisnis IKM furnitur Indonesia di masa depan.