BISNISTIME.COM,JAKARTA— Para pelaku usaha ritel diminta melibatkan pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya agar mampu menyerap tenaga kerja, serta mewujudkan iklim usaha yang sehat. Indonesia dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia diperkirakan berjumlah 281 juta jiwa di 2024 merupakan pangsa usaha ritel yang bagus untuk diberdayakan.
Pertumbuhan sektor konsumsi di Indonesia sejak 2002 lebih besar daripada pertumbuhan ekonomi yakni 12 persen. Mal di Indonesia, khususnya di Jakarta, lebih baik dan modern daripada berbagai mal di negara lain. Hal itu didukung pendapatan per kapita di Jakarta yang sudah di atas 20 ribu dolar AS. “Jadi, berapa banyak toko retail yang sudah dibuka di suatu daerah dapat mencerminkan berapa pendapatan per kapita dari daerah itu,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keynote speech pada acara pembukaan Indonesia Retail Summit 2024, Rabu (28/8).
Jumlah toko ritel memang terus berkembang dan berjalan baik. Selain di Jakarta di daerah lain ada yang pendapatan per kapitanya juga menengah ke tinggi.
Bangga buatan Indonesia
Gerakan Bangga Buatan Indonesia bertujuan meningkatkan daya saing produk dan pelaku UMKM sehingga produk Indonesia tidak hanya dicintai, dibeli, dan digunakan pasar lokal namun juga oleh pasar global. Program Belanja di Indonesia Aja bertujuan untuk mengajak masyarakat membeli produk brand global, lokal, dan UMKM di Indonesia serta menarik wisatawan asing agar berbelanja di Indonesia.
Pada 2024 terdapat peningkatan jumlah pengunjung pada pusat perbelanjaan, terutama pada saat libur hari besar keagamaan dan libur sekolah. Tercermin dari peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang pada Juli 2024 berada pada level 123,4, dan ini termasuk kategori zona optimis. Mendukung hal ini, Pemerintah berupaya merumuskan dan mengimplementasikan regulasi yang kondusif bagi seluruh pelaku usaha retail, baik skala besar maupun UMKM.
Di tahun ini, ritel Indonesia sendiri tumbuh positif. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1. Angka ini meningkat 6,4 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan sangat didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, perkembangan pesat e-commerce, serta inovasi teknologi dalam operasional ritel.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah, menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut menunjukkan kepercayaan konsumen yang semakin meningkat dan kesiapan sektor retail untuk beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah. IRS diprediksi HIPPINDO akan makin mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, khususnya dari sektor industri ritel. Pertemuan berbagai pemangku kepentingan dan menciptakan peluang untuk kolaborasi serta inovasi, menjadi strateginya.
dok foto: instagram/Centralpark