BISNISTIME.COM, JAKARTA – Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) (12/2023), kanker membunuh hampir 9 juta orang dengan sekitar 14 juta diagnosa baru setiap tahunnya.
Data ini diperkuat juga oleh data Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO).
Bahwa di Indonesia, pada 2020 terdapat 396.914 kasus kanker baru, di mana kanker payudara menempati posisi pertama terbanyak dengan 68.858 kasus atau 16,6%, dengan kematian mencapai 22.000 jiwa, dan 70 persen diantaranya sudah pada tahap lanjut ketika dideteksi.
Untuk memberikan edukasi tentang kanker payudara dan cara mengatasi maka FIFGROUP berinisiatif melakukan upaya pencegahan serta penanggulangan kanker payudara dengan menggelar program seminar bertajuk “Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI”. FIFGROUP berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dalam gelaran acara ini.
Salah satu pembicara yaitu dr. Agus Sutarman menjelaskan pentingnya melakukan deteksi dini, baik SADARI maupun dengan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) yang dibantu oleh tenaga medis.
Penjelasan dr. Agus mencakup berbagai aspek penting mengenai kanker payudara, termasuk faktor risiko, gejala awal, dan langkah-langkah pencegahan.
“Pasien termuda saya itu umur 16 tahun dan itu pun terdeteksi sudah dengan tanda-tanda awal kanker payudara. Memprihatinkan, namun juga seperti alarm bagi kita semua bahwa memang praktik SADARI sudah perlu dilakukan sejak perempuan mendapat haid,” tutur dr. Agus.
“Saya menganjurkan kepada perempuan, untuk terus melengkapi diri terkait informasi kanker payudara dan rutin melakukan SADARI. Jika ada gejala atau tanda, sekecil apapun, segera periksakan diri ke dokter, agar mendapat pemeriksaan dengan lebih komprehensif dan bisa dicegah sejak dini,” tambah dr. Agus.
Seminar semakin seru ketika masuk ke sesi tanya jawab, di mana banyak pertanyaan dilontarkan baik dari peserta offline maupun online.
Dan ketika masuk ke sesi peragaan praktik SADARI, peserta pun sangat antusias ketika diberikan kesempatan untuk mencoba langsung melakukan SADARI menggunakan phantom yang didampingi penjelasan dari YKPI.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan informasi yang komprehensif dan mudah dipahami oleh peserta, salah satunya melalui peragaan praktik SADARI (Periksa Payudara Sendiri) menggunakan phantom (patung peraga), dengan sembari dijelaskan oleh dr. Agus Sutarman.
Melalui inisiatif seminar “Edukasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik SADARI”, FIFGROUP berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan karyawan serta masyarakat luas, dengan berkontribusi dalam perjuangan melawan kanker payudara, yang sejalan dengan misi perusahaan untuk Membawa Kehidupan yang Lebih Baik untuk Masyarakat.