BISNISTIME.COM– GIANYAR — Edisi Kartini yang diperingati setiap 21 April, merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengenang jasa dan perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikannya. Namun, makna Hari Kartini tidak hanya terpaku pada sejarah dan perjuangan Kartini di masa lalu, tetapi makna yang mendalam bagi masyarakat Indonesia .
Generasi saat ini semakin banyak perempuan terdidik, berpengetahuan, berketrampilan memasuki dunia kerja yang profesional ,tak dipungkiri hadirnya perempuan di dunia kerja terbukti banyak membantu meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya juga negara. Perempuan juga saat ini telah banyak berkarya dan mengambil peran penting dalam berbagai bidang kepemimpinan dan kewirausahaan berbagai sektor riil.
Tak lepas dari tokoh pejuang wanita Indonesia RA Kartini, sungguh besar jasanya dalam emansipasinya, dimana kaum perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam berkarya serta kesetaraan dengan kaum laki laki. Berkat jasa beliaulah dapat kita rasakan pada saat ini kaum perempuan di Indonesia kini menjadi lebih maju lebih banyak memiliki kesempatan mengembangkan bakatnya baik berkarir di pemerintahan maupun di swasta.
Kondisi masyarakat Bali perekonomiannya sangat tergantung dari sektor pariwisata, karena sektor pariwisata sebagai ujung tombak market perekonomian dimana sebagian masyarakat Bali menggantungkan hidupnya pembanguan dari sektor bidang pariwisata.
Hari Kartini ini figur Desak Ngakan Made Sutari Dewi Ayu merupakan salah satu perempuan Indonesia dalam memajukan pembangunan di bidang sektor pariwisata Bali . Mengawali karir di tahun 90 an Desak Ngakan Made menjadi Guest Relations Officer di salah satu hotel di kawasan Kuta Bali.
Berkat ketekunannya dan terus mengali potensi diri dalam perjalanan karirnya Desak Ngakan Made panggilan sapaan sehari hari yang fasih berbahasa Inggris dan Jerman secara perlahan namun pasti. Merangkak dari titik nol akhirnya menduduki posisi General Manager di beberapa group perusahaan perhotelan yang besar di provinsi Bali.
Segudang pengalaman antara lain menjadi Asst Customer Relations Manager di Keraton Jimbaran Resort, Guest Relations General Manager & Quality Control di Ubud Hanging Garden, Asst General Manager di Alam Ubud Villa dan saat ini sbg General Manager sekaligus pemilik Senetan Villas & Spa Resort di Bali juga aktivis kepengurusan di IHGMI ( Indonesia Hotel General Manager Assosistion).
Berbekal pengalaman pernah bekerja di hotel hotel besar Desak Ngakan Made dengan suaminya bernama Cokorda Gde Anom Ardana bertekad mendirikan villa Senetan yang saat ini telah berkembang pesat menjadi kawasan pariwisata yang maju.
Tahun 2015 awalnya villa ini dibangun tempat kawasan yang tidak begitu ramai tapi seiring berjalan waktu kawasan ini sekarang sudah menjadi tempat favorit untuk tamu tamu asing yang berlibur ke Bali. Karena objek wisata di sana memikat dan bagus seperti Kintamani, Tegallalang yg terkenal dgn alamnya yg mempesona, Arum jeram juga tidak terlalu jauh dari lokasi tersebut.
Saat era Covid 19, Desak Ngakan Made sangat merasakan dampaknya yang luar biasa pengaruhnya karena terlebih usahanya di bidang pariwisata seperti staknan mati suri dimana tamu tidak ada, bagaimana kita harus bertahan dengan tanpa memberhentikan karyawan yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri, ujarnya dengan mata berlinang air mata menetes dipipi mengenang masa lalu itu ungkap Desak Ngakan Made.
Bersyukur pandemi berakhir awal kebangkitan pariwisata mengeliat terobosan inovasi dalam terus membangun kepercayaan agar tetap eksis dan percaya diri, berbuah tamu juga mulai berdatangan dan staycation di hotel hotel di Bali dan mulai ramai sebagai pilihan untuk wisata baik domestik atau turis asing, ujarnya dengan senyuman manis.
Dalam mempromosikan pariwisata, Desak Ngakan Made juga sering melakukan perjalanan ke luar negeri bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata RI ke beberapa negera, sering dikunjungi diantaranya Swiss, Jerman, Perancis, Australia, Korea, Malaysia, Philipina dan terakhir ke Singapura mempromosikan Pariwisata dan memberikan informasi wisata di Indonesia khususnya Bali.
Dukungan suami
Desak Ngakan Made merasa beruntung memiliki suami yang sangat mengerti dengan profesinya ,sebagai tenaga promosi pariwisata yang mengharuskan sering bepergian ke luar negeri dan kerjasama dengan agen travel pariwisata luar negeri menyebabkan Desak Ngakan Made tidak bisa memaksimal memerankan peranya sebagai ibu rumah tangga, tetapi keluarga tetap dapat teratasi dengan baik.
Hasil dalam perjalanan disinilah kita perlukan kepercayaan, komitmen, kerja sama dengan pasangan harus saling mengerti dalam komunikasi Keluarga, karena saat kita bekerja terlebih jauh dari rumah anak klo tidak terurus mungkin saya tidak akan bisa fokus bekerja, tegasnya
Kita sebagai perempuan haruslah bisa memposisikan diri dengan baik di pihak lain dalam pekerjaan kita sebagai pimpinan di suatu perusahaan tetapi semua bisa dibackup dengan baik dan tertata dalam komunikasi keluarga. berada dalam keluarga kecil kembali kita sebagai ibu rumah tangga dan harus menghormati suami sebagai kepala rumah tangga.
Sebagai perempuan Bali, Desak Ngakan Made juga tidak lepas dari adat budaya dan tradisi kadang semua dikerjakan dlm waktu bersamaan mengurus anak, berkegiatan dalam aktivitas adat, bekerja juga membutuhkan energi yg ekstra powerfull,tegasnya
Mengakhiri perbincangan Desak Ngakan Made menambahkan untuk para wanita yg ingin fokus bekerja ,apapun pekerjaan yg kita ambil sepanjang didukung oleh suami pasti kita mampu kerja maksimal dengan baik. Karena nyaman bekerja akan mempengaruhi apa yang kita kerjakan, hormati suami dan usahakan membangun komunikasi yang baik dangan pasangan hidup untuk perempuan hebat semua selalu semangat. “Berjuang tidak ada yang tidak mungkin karena semua perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam berkarya, ‘ katanya
dok foto : pribadi