BISNISTIME.COM, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) semakin memperkuat posisinya sebagai bank syariah terdepan di Indonesia dan menjadi contoh bagi negara lain, termasuk Malaysia. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Association of Development Finance Institutions of Malaysia (ADFIM) ke BSI untuk mempelajari ekosistem pembiayaan pembangunan dan pengembangan wirausaha yang telah dikembangkan BSI.
Direktur Kepatuhan dan SDM BSI, Tribuana Tunggadewi, menyatakan bahwa kunjungan bertajuk “Study Visit to Indonesia” ini membawa 20-25 delegasi manajemen senior dari anggota ADFIM. Tujuan mereka adalah untuk mempelajari bagaimana BSI berhasil membangun ekosistem industri halal dan mengembangkan bank syariah nasional yang kuat.
“Indonesia dan Malaysia sebagai negara dengan populasi Muslim yang besar memiliki peluang besar untuk kerja sama lebih erat di bidang keuangan syariah. Salah satunya adalah melalui forum berbagi pengalaman dan diskusi seperti ini,” kata Dewi.
Agenda kunjungan mencakup berbagai aspek strategi BSI, termasuk dukungan dari institusi keuangan dan pemangku kepentingan di Indonesia, inisiatif BSI dalam bidang environmental, social, and governance (ESG), serta tinjauan strategis dan prospek ekonomi.
BSI fokus pada keberlanjutan dengan membangun kerangka kerja yang terdiri dari tiga pilar. Pertama, perbankan berkelanjutan melalui inisiatif produk baru. Kedua, operasi berkelanjutan dengan mengutamakan aspek hijau untuk mengurangi jejak karbon. Ketiga, pemberdayaan masyarakat di luar sektor perbankan.
Inisiatif ESG BSI telah berhasil menarik pangsa pasar baru dan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan, salah satunya melalui penerbitan Sustainability Sukuk. “ESG adalah agenda global yang menarik minat investor terhadap instrumen berkelanjutan. Penerbitan Sustainability Sukuk kami bahkan oversubscribed hingga 300% atau sekitar Rp9 triliun,” jelas Dewi.
Dengan komitmen kuat terhadap ESG, BSI berupaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. kami juga diharapkan dapat terus memperluas jaringan dan memperkuat ekosistem perbankan syariah, menjadikannya contoh bagi negara lain, termasuk Malaysia, dalam mengembangkan industri keuangan syariah yang berkelanjutan dan inklusif.
Chairman ADFIM, Izwan Zainudin, berharap kunjungan ini dapat membuka peluang kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia dalam mengembangkan perbankan syariah serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kedua negara. “Perbankan syariah memiliki potensi besar untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap kunjungan ini dapat mempererat hubungan dan membuka jalan bagi kerja sama yang lebih erat antara kedua negara,” ujarnya.