Beranda » Banjir Menerjang Kabupaten Mandailing Natal, Sebanyak 80 KK Terdampak

Banjir Menerjang Kabupaten Mandailing Natal, Sebanyak 80 KK Terdampak

by Fatkur Rohman
Mandailing Natal

BISNISTIME.COM, MANDAILING NATAL – Banjir yang melanda Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, menyebabkan dampak signifikan bagi masyarakat setempat. Sebanyak 80 Kepala Keluarga (KK) dari tiga desa di Kecamatan Muara Batang Gadis terdampak akibat peristiwa ini. Banjir terjadi, dikutip dari Pusdatin KK BNPB pada Senin (23/12) sekitar pukul 03.00 WIB, dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan Sungai Aek Parlampungan meluap.

Limpasan air sungai menyebabkan genangan dengan ketinggian mencapai 100 hingga 200 cm di kawasan pemukiman warga. Tiga desa yang terkena dampak langsung adalah Desa Hutaimbaru, Lubuk Kapundung I, dan Lubuk Kapundung II. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 80 unit rumah terendam akibat banjir, dan 30 KK di antaranya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal segera bergerak melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan pendataan dan upaya penanganan darurat. Meski banjir kini berangsur surut, sejumlah rumah warga masih terendam, dan kondisi pemulihan terus diupayakan oleh pihak berwenang.

BNPB mengimbau masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal untuk tetap waspada terhadap potensi bencana banjir yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah tersebut masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa hari ke depan. Kewaspadaan menjadi penting untuk meminimalkan risiko dan dampak dari bencana yang mungkin terjadi.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika ada peningkatan debit air sungai atau tanda-tanda potensi bencana lainnya. Langkah antisipasi bersama diharapkan dapat mempercepat penanganan situasi darurat dan mencegah kerugian yang lebih besar.

Pemerintah daerah, melalui BPBD dan OPD terkait, terus berupaya memberikan bantuan kepada warga terdampak. Bantuan logistik seperti kebutuhan dasar, peralatan kebersihan, serta dukungan medis telah disalurkan secara bertahap. Koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat juga dilakukan untuk memastikan penanganan jangka pendek maupun jangka panjang dapat berjalan optimal.

Bencana banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran masyarakat dan kesiapsiagaan terhadap perubahan iklim yang semakin nyata. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, diharapkan kondisi ini dapat segera teratasi, dan warga yang terdampak dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.

 

 

 

 

Rekomendasi Untuk Anda