BISNISTIME.COM, SUKABUMI – Bencana Banjir bandang yang melanda Kecamatan Sagaranten, Sukabumi, menyisakan duka dan pekerjaan besar bagi warga setempat. Lumpur tebal menutup akses jalan, memutuskan konektivitas, dan membuat sejumlah desa terisolasi. Dalam situasi darurat ini, sinergi kebaikan antara berbagai pihak menjadi penggerak utama upaya pemulihan.
Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bersama tim SAR Hidayatullah bergerak cepat berkolaborasi dengan TNI, Polri, serta relawan lokal. Mereka bekerja tanpa kenal lelah, bergotong-royong membersihkan jalan yang tertutup lumpur, membuka akses yang terblokir, dan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.
“Kami sangat mengapresiasi koordinasi yang baik dari semua pihak. BMH khususnya menunjukkan keunggulan dalam mengelola bantuan dan aksi di lapangan,” ujar Ridwan, Camat Sagaranten, yang turun langsung mendampingi proses pemulihan.
Setiap malam, setelah seharian berjibaku melawan lumpur dan medan berat, tim BMH bersama camat dan relawan melakukan evaluasi harian. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk meninjau progres, mengevaluasi kendala, dan menyusun rencana aksi berikutnya.
“Koordinasi yang efektif seperti ini memastikan bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran,” jelas M. Fajar, Koordinator Lapangan BMH.
Namun, sinergi yang terjalin di Sagaranten bukan hanya soal logistik dan tenaga. Lebih dari itu, ada semangat kebersamaan dan kepedulian yang menyelimuti semua pihak. Kebersatuan antara pemerintah, relawan, dan lembaga zakat menciptakan atmosfer solidaritas yang kuat. Semua bergerak dengan satu tujuan: membantu sesama yang sedang dilanda musibah.
Dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan melalui BMH menjadi tulang punggung dalam berbagai aksi kemanusiaan ini. Pengelolaan dana yang amanah dan transparan memastikan setiap rupiah dimanfaatkan sesuai kebutuhan warga. Mulai dari kebutuhan pokok, peralatan kebersihan, hingga layanan kesehatan, semuanya dirancang untuk menjawab kebutuhan nyata di lapangan.
“Semangat sinergi ini adalah kunci keberhasilan kita membantu warga kembali bangkit,” tambah Fajar.
Bagi warga terdampak banjir, kehadiran para relawan dan berbagai pihak pendukung menjadi penopang harapan. Di tengah kesulitan, mereka tidak merasa sendirian. Ada banyak tangan yang terulur, menguatkan mereka untuk bangkit dan kembali menata kehidupan.Sinergi kebaikan ini adalah bukti nyata bahwa gotong-royong dan kepedulian sosial mampu menjadi fondasi kokoh untuk menghadapi bencana. Dengan kebersamaan, harapan baru pun tumbuh di Sukabumi.*