BISNISTIME.COM, BEKASI – Warga Kabupaten Bekasi dikejutkan dengan penemuan tubuh tak bernyawa seorang dhuafa bernama H.S. Buyung (68) pada Jumat (22/11). Ia merupakan pemulung yang tinggal sebatang kara di kolong jembatan. Ketiadaan sanak saudara dan biaya untuk pemakaman membuat jenazah Pak Buyung terlantar nyaris 24 jam. Kabar penemuan jenazah ini akhirnya sampai ke telinga tim Firdaus Memorial Park (FMP) Bogor pada pukul 01.00. Setelah menerima informasi tersebut tim FMP Bogor segera berkoordinasi dan menyusun rencana. Jenazah Pak Buyung pun berhasil dikebumikan di lahan FMP.
Kasus jenazah dhuafa yang terlantar tidak hanya sekali ini terjadi. Di luar sana, banyak lansia dhuafa yang hidup seorang diri tanpa dampingan sanak saudara. Mereka meninggal dunia dalam sepi dan hanya bisa menunggu kebaikan orang lain untuk memakamkan jenazah mereka.
Firdaus Memorial Park (FMP) yang merupakan Taman Pemakaman Muslim berbasis wakaf. FMP tak hanya dibangun untuk memfasilitasi para wakif memperoleh amalan jariyah sekaligus kavling pemakaman yang asri, nyaman dan syar’i, namun pemakaman ini juga dipersembahkan untuk kaum dhuafa.
Tak hanya hadir sebagai solusi untuk menyediakan pemakaman gratis bagi para dhuafa. FMP juga memfasilitasi peralatan memandikan jenazah, kain kaffan, penggalian kubur, serta operasional mobil pengantaran jenazah. Dengan demikian, para dhuafa tak perlu mengkhawatirkan biaya pemakaman yang terbilang tinggi.
Karena berbasis wakaf inilah, manfaat FMP pun dapat dirasakan oleh para dhuafa. FMP juga dapat menjadi lahan amalan jariyah untuk para wakif.
Saat ini FMP telah hadir di 3 lokasi, Cikalong Wetan di Kabupaten Bandung Barat, Nagrog Ujung Berung di Kota Bandung, dan Sukaluyu di Bogor. Puluhan masyarakat dhuafa sudah merasakan manfaat FMP. Dan insya Allah, ke depannya FMP akan terus memperluas manfaat baik bagi wakif maupun dhuafa. [ ]
Dok foto : Firdaus Memorial Park