BISNISTIME.COM,JAKARTA— Tingkat okupansi hotel atau keterisian kamar hotel di pusat kota Jakarta beragam menyesuaikan tingkat kesibukan warganya. Tak mengherankan bila akhirnya tingkat okupansi tiap hotel tidak sama.
Dalam sepekan, ada hari tertentu dimana pengelola hotel menuai keuntungan karena kunjungan tamu. Namun, ada hari lain seperti Minggu, Senin dan Selasa tingkat hunian pengunjung mengalami penurunan. “Untuk meningkatnya kunjungan tamu kita create Sunmori,” kata Rinaldy Manoppo, Front Office Manager 1o1 Urban Thamrin bersama Agus Krismardiyanto, Manager 1o1 Urban Thamrin beberapa waktu lalu.
Apabila Sumnori pada umumnya adalah kegiatan berkendara roda dua yang dilakukan kelompok komunitas otomotif, Sunmori yang dimaksud adalah sebuah program kependekan dari Sunday Monday Ceria. Sebuah strategi marketing yang digagas untuk menarik kunjungan tamu hotel 1o1 Urban Thamrin. Karenanya di hari Minggu dan Senin, pihaknya mengejar volume kunjungan tamu dengan mematok tarif Rp 250 ribu plus-plus.
Rinaldy menerapkan program tersebut berlaku sejak akhir September lalu dan sejauh ini hasilnya cukup baik. Jumlah kunjungan naik 10 hingga 15 persen pada awal September lalu. “Tanpa iklan, hanya organik melalui sosmed dengan biaya minim hasilnya cukup baik,” katanya.
Mereka yang berkunjung umumnya adalah para pelanggan hotel atau yang sekedar ingin berakhir pekan di hotel 1o1 Urban Thamrin. Dengan capaian tersebut pihaknya berambisi untuk menaikkan target menjadi 20 hingga 25 persen kunjungan tamu hotel bintang tiga yang memiliki 148 kamar tersebut.
Diakuinya, sebagai pengelola hotel yang berada di kawasan jalan MH Thamrin yang merupakan jantung pusat kota Jakarta, tentunya menghadapi persaingan ketat. Karena itu strategi layanan prima sudah mutlak diterapkan termasuk penawaran menarik bagi pengunjung untuk menginap di hari tertentu seperti Minggu dan Senin.
Pihaknya kini sedang melakukan pembenahan manajemen dan fasilitas pelayanan karena status layanan hotel ini akan naik menjadi bintang 4. Termasuk mengganti sejumlah perabotan di kamar tamu dengan produk unggulan karena sebelumnya gedung yang digunakan adalah apartemen. Kelak nama hotel juga mengalami perubahan menjadi 1o1 Thamrin.