BISNISTIME.COM, JAKARTA – BMH launching Buku “Bahagia dengan Berqurban” diresmikan di Jakarta, Menyentuh Hati dan Menyebarkan Inspirasi. Di tengah hiruk-pikuk kota, sebuah acara penuh makna dan inspiratif berhasil menyita perhatian publik hari ini. Peluncuran dan bedah buku “Bahagia dengan Berqurban” menjadi sorotan utama, menawarkan perspektif segar mengenai nilai-nilai spiritual dan sosial dari ibadah qurban, Gedung Dakwah DPP Hidayatullah Rabu 28 Agustus 2024, Jalan Cipinang Cempedak No.14 Jakarta.
Bedah buku ini dibuka oleh bapak Supendi selaku Direktur Utama Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bahwa buku ini merupakan Cahaya literasi dalam memberikan wawasan tentang makna, Sejarah dan perkembangan qurban dalam Islam, serta bagaimana BMH mengolah dan mendistribusikan daging qurban dengan cepat tepat sasaran dan multi manfaat.
Ditulis oleh seorang penulis berpengalaman dalam literasi Islam di Indonesia. Imam Nawawi selaku penulis buku ini menegaskan yaitu menggali keindahan dan hikmah di balik ibadah qurban, melampaui batas ritual tahunan dan merambah ke aspek manifestasi cinta kepada sesama dan kepada Allah SWT. Dalam pandangan penulis, qurban bukan hanya sekadar tindakan penyembelihan hewan, tetapi lebih merupakan simbol pengorbanan, kepedulian, keikhlasan dan kebahagiaan yang timbul dari berbagi kepada yang membutuhkan, ujar Imam Nawawi.
Imam Nawawi selaku penulis buku ini dan Kang Maman Pengiat literasi, keindahan dan hikmah di balik ibadah Qurban
Dari sudut pandangan BMH buku ini mengingatkan kita sebagai dialog dalam dimensi apapun untuk bahan diskusi, sebagai bukti peradaban gerakan filantropi memberikan literasi dan kekuatan kebaikan dalam sebuah generator, tutur Imam Nawawi.
Selanjutnya Kang Maman selaku pengiat Literasi juga menjelaskan bahwa buku ini bagian diplomasi kemanusiaan yang dilakukan oleh BMH melalui program distribusi qurban memiliki peran yang sangat signifikan dalam membantu negara negara yang mengalami berbagai permasalahan seperti kemiskinan, konflik berkepanjangan. Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, hingga mancanegara khususnya di Kawasan rentan ini merupakan implementasi tiga asas geopolitik islam, tutur kang Maman diselah diskusi.
Dalam acara peluncuran yang dihadiri oleh ulama, akademisi, dan aktivis sosial ini diwarnai dengan penjelasan mendalam dari Imam Nawawi mengenai makna di balik qurban. “Qurban adalah cerminan keikhlasan dan pengorbanan kita kepada Allah, serta bentuk kasih sayang kita kepada sesama. Dengan berqurban, kita tidak hanya meraih pahala, tetapi juga merasakan kebahagiaan sejati dari berbagi,” jelas Imam Nawawi saat sesi bedah buku.
Sesi bedah buku semakin menarik dengan kehadiran narasumber dari berbagai latar belakang, yang membagikan pandangan mereka tentang isi buku dan relevansi nilai-nilai qurban dalam kehidupan modern. Diskusi ini menggali lebih dalam bagaimana qurban dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah masyarakat yang semakin sibuk dengan rutinitas duniawi.
Peserta acara juga diberi kesempatan untuk berdialog langsung dengan penulis, mengajukan pertanyaan, dan berbagi pengalaman pribadi terkait pelaksanaan ibadah qurban. Salah satu mahasiswa yang hadir mengungkapkan, “Buku ini membuka mata saya tentang makna mendalam dari qurban. Saya kini melihatnya bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai sumber kebahagiaan yang sesungguhnya.” Sebagai Cahaya Literasi Hati
“Bahagia dengan Berqurban” diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi pembaca untuk lebih mendalami dan memaknai ibadah qurban. Buku ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap pengorbanan, terdapat kebahagiaan yang tak ternilai harganya.
Acara peluncuran diakhiri dengan sesi penandatanganan buku, di mana para peserta tampak antusias mendapatkan tanda tangan penulis dan mendiskusikan lebih lanjut mengenai topik yang dibahas. Buku ini kini tersedia di berbagai gerai BMH di Indonesia dan platform online, siap menginspirasi lebih banyak orang untuk merasakan kebahagiaan sejati melalui ibadah qurban.
