BISNISTIME.COM, SOLO — Solo Safari sebagai destinasi wisata edukasi satwa dan konservasi satwa di Kota Surakarta memperingati Hari Gajah Sedunia yang merupakan acara Internasional tahunan yang diadakan pada tanggal 12 Agustus untuk mempromosikan konservasi dan perlindungan gajah di seluruh dunia, Selasa 13/08/2024.
Pada hari yang penting ini, kita memiliki kesempatan untuk menarik perhatian pada masalah-masalah yang dihadapi gajah, seperti hilangnya habitat, perburuan gading, konflik antara manusia dan gajah, dan perlunya peningkatan upaya konservasi. Tujuan dari hari ini adalah untuk membangun lingkungan yang berkelanjutan di mana hewan tidak dieksploitasi tetapi dirawat.
Pada hari tersebut Solo Safari menggelar serangkaian acara mengkampanyekan untuk memelihara satwa Gajah dengan berbagi sticker perayaan hari Gajah Sedunia kepada pengunjung di Solo Safari dan di exhibit gajah pada khususnya, terdapat pojok photo booth bernuansa Gajah, Edukasi Gajah dengan narasi spesial hari Gajah dan berbagi doorprize bagi pengunjung yang bisa menjawab kuis pada saat acara edukasi presentasi satwa.
“Tuhan telah menciptakan makhluk yang luar biasa bernama Gajah. Dan kita harus menyelamatkan mereka dari kepunahan. Koleksi satwa Gajah Solo Safari adalah gajah asia dari pulau Sumatera bernama Dian (41), Manohara (15), Lulu (10). Setiap hari mereka menginspirasi pengunjung yang hadir disaat jam pertunjukan edukasi Gajah. Selamat Hari Gajah Sedunia 2024!”, ujar Rio Mahendra disela-sela kesibukannya.
Gajah adalah mamalia darat terbesar! Mereka menghabiskan 16 jam dari waktunya hanya untuk makan. Namun sayangnya, populasi gajah semakin berkurang karena ulah manusia. Berkurangnya lahan untuk hidup hingga perburuan liar memperparah berkurangnya populasi gajah. World Elephant Day mengingatkan kita untuk selalu bersama-sama menjaga lingkungan hidup dan mendukung balai konservasi dalam upaya pelestarian fauna istimewa ini. Ayo ajak keluarga, sahabat, teman, komunitas, dan orang tercinta berwisata konsep edukasi satwa dan konservasi hanya di Solo Safari.
Tentang Solo Safari:
Jelajahi petualangan seru bersama keluarga dan sahabat tercinta hanya di Solo Safari, sebuah kawasan wisata edukasi satwa seluas 14 hektar di Surakarta, Jawa Tengah. Di sini, kamu tidak hanya akan mengenal lebih dekat satwa endemik Indonesia yang berjumlah 100 lebih spesies satwa dan 400 lebih koleksi satwanya, tetapi kamu juga bisa berbagi keceriaan di berbagai area hiburan yang tersedia diantaranya kids playground, interaksi dengan satwa, presentasi satwa, hingga fasilitas lainnya. Solo Safari merupakan icon wisata Kota Solo dan termasuk 17 pembangunan strategis yang dibangun pemerintah kota Solo bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia sekarang menjadi taman edukasi satwa dan konservasi satwa yang dibuka sejak tanggal 27 Januari 2023.
Tentang Taman Safari Indonesia:
Taman Safari Indonesia memiliki lebih dari 8700 satwa, 400 spesies, dan dikunjungi oleh lebih dari 5 juta pengunjung setiap tahun. Dengan kontribusinya dalam menyelamatkan, memulihkan, dan melepaskan ribuan satwa ke alam liar sejak tahun 1980, TSI telah menjadi salah satu organisasi konservasi dunia untuk satwa endemic Indonesia dan spesies terancam punah dunia. TSI sebelumnya telah meraih 4 sertifikasi internasional dan 16 penghargaan nasional untuk pusat konservasi dan rekreasi.
Taman Safari Indonesia membuka area konservasi satwa pertamanya, yaitu The Great Taman Safari Bogor di Cisarua, Bogor, Jawa Barat pada April 1986. Setelah satu dekade, TSI berkembang dengan mendirikan The Grand Taman Safari Indonesia Prigen Jawa Timur, Pasuruan, Jawa Timur pada Desember 1997. Keberhasilan kedua, area konservasi oleh TSI mendorong perusahaan untuk membangun area konservasi lainnya, seperti The Amazing Taman Safari Bali, The Funtastic Beach Safari Batang Jawa Tengah, Jakarta Aquarium & Safari, dan yang terbaru, Solo Safari. TSI juga mengawasi beberapa unit bisnis untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, seperti Royal Safari Garden, Safari Resort, Baobab Safari Resort, Mara River Safari Lodge, dan Safari Wonders. TSI memiliki visi untuk menjadi area konservasi satwa serta pariwisata berbasis pendidikan dan penelitian.