Beranda » Bio Farma Usulkan PMN Rp 2,21 Triliun untuk Fasilitas Produksi Berstandar WHO

Bio Farma Usulkan PMN Rp 2,21 Triliun untuk Fasilitas Produksi Berstandar WHO

by Rahmat Ruskha
Bio Farma Usulkan PMN Rp 2,21 Triliun untuk Fasilitas Produksi Berstandar WHO

BISNISTIME.COM, Jakarta – Sebagai langkah strategis dalam mewujudkan visi sebagai Global Scale Health Care Company, Bio Farma, Holding BUMN Farmasi, mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2,21 triliun untuk tahun anggaran 2025. Usulan ini bertujuan untuk mendanai pembangunan fasilitas produksi baru yang mematuhi standar internasional dari BPOM dan WHO, guna meningkatkan daya saing global dan memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan.

Dengan tambahan PMN, Bio Farma akan fokus pada pemenuhan kebutuhan vaksin untuk program pemerintah serta vaksin prioritas global seperti Vaksin Polio, Vaksin MR, Vaksin Rotavirus, dan Vaksin HPV. Target dari investasi ini adalah peningkatan kapasitas produksi hingga 1 miliar dosis pada tahun 2030.

Saat ini, Bio Farma menyuplai 13 dari 14 vaksin dalam Program Imunisasi Nasional Indonesia, berperan penting dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional, seiring dengan agenda pembangunan lima tahun mendatang yang menekankan ketahanan ekonomi dan kesehatan. Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia mencapai 319 juta pada tahun 2045, dukungan PMN menjadi kunci untuk menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks.

Direktur Utama Bio Farma Group, Shadiq Akasya, menjelaskan bahwa dukungan PMN akan memperkuat struktur permodalan perusahaan di samping investasi internal yang sedang berjalan. “Dana PMN ini akan mempercepat ketersediaan produk vaksin, baik yang sudah ada maupun yang baru, untuk program vaksinasi nasional dan kebutuhan vaksin global. Dengan tambahan PMN, kami berharap dapat mempercepat kemandirian industri kesehatan nasional serta keberlangsungan program vaksinasi pemerintah.”

Shadiq menegaskan bahwa dana PMN akan digunakan sepenuhnya untuk pembangunan fasilitas produksi, bukan untuk restrukturisasi atau penyehatan anak perusahaan. Bio Farma telah terbukti berpengalaman dalam mengelola grant dan pendanaan dari lembaga internasional seperti CEPI, WHO, dan BMGF, dengan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Bio Farma adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang dipercaya untuk memproduksi stockpile vaksin polio untuk program eradikasi penyakit polio global. Dukungan PMN akan membantu Bio Farma meningkatkan fasilitas produksinya, mendukung ketahanan kesehatan nasional dan global, serta kesiapsiagaan menghadapi pandemi dan program eradikasi penyakit.

Iin Susanti, Direktur Produksi dan Supply Chain Bio Farma, menambahkan bahwa perusahaan tengah melakukan peremajaan fasilitas produksi yang sudah berusia di atas 20 tahun. Investasi bertahap ini bertujuan untuk memenuhi regulasi terbaru dan meningkatkan kapasitas produksi, terutama untuk produk-produk baru, guna mendukung program imunisasi.

“Dana PMN ini akan digunakan untuk membangun fasilitas produksi, termasuk bangunan, peralatan, dan mesin, senilai Rp 2,21 triliun. Ini akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 1 miliar dosis, terdiri dari 800 juta dosis bahan aktif dan 300 juta dosis produk jadi,” jelasnya.

Bio Farma, yang telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara, berharap dukungan PMN dapat memperkuat daya saing globalnya dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

 

Rekomendasi Untuk Anda