Beranda » IFCA 2024: Kemenperin Dorong Desain Kreatif untuk Industri Fesyen dan Kriya

IFCA 2024: Kemenperin Dorong Desain Kreatif untuk Industri Fesyen dan Kriya

by Rahmat Ruskha
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menyelenggarakan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2024, menekankan pentingnya desain dalam industri kreatif,

BISNISTIME.COM, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menyelenggarakan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2024, menekankan pentingnya desain dalam industri kreatif, khususnya sektor fesyen dan kriya. Acara yang dikelola oleh Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK), bagian dari Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), bertujuan untuk menemukan desainer muda berbakat dengan visi keberlanjutan.

“IFCA bukan hanya kompetisi, tetapi juga langkah untuk mewujudkan industri fesyen dan kriya yang inklusif dan berkelanjutan, mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, pada peluncuran Program IFCA 2024 di Jakarta, Selasa (25/6).

Reni menjelaskan, pertumbuhan nilai tambah industri kreatif pada tahun 2023 meningkat 10,5 persen dari Rp1.280,42 triliun menjadi Rp1.414,8 triliun. Sektor fesyen dan kriya menyumbang sekitar 33 persen dari nilai tersebut, menunjukkan prospek cerah industri kreatif di Indonesia.

Dalam ekosistem industri kreatif, desain produk memegang peranan penting. Menurut studi McKinsey, bisnis yang memperhatikan aspek desain mampu menghasilkan pendapatan 32 persen lebih banyak. “Kita perlu memperhatikan desain sebagai aspek yang bernilai tinggi,” tambah Reni.

Tema IFCA 2024 adalah “Neighbourhood Spirit, Creative Collaboration for A Sustainable Future”, yang mengajak para desainer untuk berkolaborasi dengan pelaku IKM di lingkungan sekitar dalam menciptakan produk inovatif. Tema ini mencerminkan semangat gotong royong khas Indonesia.

IFCA telah berhasil mengangkat karya desainer muda yang berorientasi pada kearifan lokal dan keberlanjutan, serta dapat diproduksi secara massal dan dijual ke pasar luas. Salah satu contoh sukses adalah Nyalira Stool karya Febryan Tricahyo, yang mengubah puntung rokok menjadi bahan penguat beton, dan telah diekspor ke Jepang.

“Keberhasilan alumni IFCA menjadi inspirasi bagi pelaku industri kreatif bahwa peluang selalu ada,” ujar Reni. Ia berharap lebih banyak desainer muda dengan gagasan kreatif yang mampu menciptakan produk bernilai estetika dan fungsional tinggi, serta berdampak positif bagi ekonomi masyarakat dan IKM.

Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani, mengungkapkan bahwa kompetisi IFCA terbuka untuk WNI berusia 18-40 tahun, dari kalangan praktisi, pelaku IKM kreatif, serta mahasiswa atau pelajar yang telah memiliki calon mitra IKM. Pendaftaran dibuka hingga 31 Juli 2024 melalui situs ifca.bcic-ikm.net.

Peserta harus mengirimkan karya orisinal menggunakan material lokal. Dewan juri akan menilai konsep desain berdasarkan estetika, kebaruan, nilai ekonomi, serta dampak sosial, lingkungan, dan budaya. Seratus peserta terpilih akan mengikuti coaching clinic, sementara 30 terbaik akan difasilitasi untuk membuat purwarupa alpha.

Empat belas nominator (7 fesyen dan 7 kriya) akan mendapatkan coaching clinic lanjutan, pembinaan untuk menjadi wirausaha baru, serta materi branding. “Para pemenang akan menerima hadiah total Rp130 juta dan menjadi binaan Ditjen IKMA Kemenperin,” tutup Alexandra.

 

Rekomendasi Untuk Anda