BISNISTIME.COM, Pemerintah terus mendorong program konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik guna mengurangi impor BBM dan menekan subsidi BBM di sektor transportasi. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mencapai target penurunan emisi CO2 sesuai UU 16 Tahun 2016 dan Perpres 55 Tahun 2019 yang telah diubah dengan Perpres 79 Tahun 2023 tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Kementerian ESDM berencana mengonversi 350 unit sepeda motor dari berbagai instansi pemerintah, termasuk Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah. Hingga saat ini, 21 Kementerian/Lembaga, 23 Pemerintah Daerah, dan 2 institusi pendidikan tinggi negeri (PTN) telah menyatakan dukungannya terhadap program ini. Salah satu daerah yang terlibat aktif adalah Pemerintah Kota Solo, yang telah menyerahkan 10 unit sepeda motor Internal Combustion Engine (ICE) untuk dikonversi menjadi motor listrik berbasis baterai.
Dalam acara Dekranas Expo 2024 di Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/05), Kementerian ESDM secara simbolis menyerahkan satu dari empat sepeda motor yang telah berhasil dikonversi kepada Pemerintah Kota Solo. Serah terima ini dilakukan oleh Ratna Arifin Tasrif, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian ESDM sekaligus Anggota Bidang Wirausaha Baru Dekranas, kepada perwakilan Pemerintah Kota Surakarta. Selain itu, enam unit motor lainnya sudah dikonversi dan saat ini menunggu penerbitan Sertifikat Uji Tipe (SUT) atau Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT).
Motor-motor hasil konversi ini juga dipamerkan di booth Kementerian ESDM selama Dekranas Expo 2024, memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk melihat langsung inovasi ini. Ratna Arifin Tasrif menyatakan, “Dengan serah terima ini, kami berharap dapat menginspirasi masyarakat dan pemerintah daerah lain untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan dan mengurangi polusi udara. Konversi motor ini bukan sekadar inovasi, tetapi juga komitmen kami untuk menciptakan perubahan positif bagi generasi mendatang.”
Program konversi sepeda motor ke listrik ini menawarkan berbagai keuntungan bagi pengguna dan lingkungan. Pengguna dapat menghemat biaya BBM tahunan hingga Rp3,18 juta atau setara dengan 355 liter BBM. Selain itu, penggunaan motor listrik diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 di sektor transportasi sebesar 0,64 ton per tahun per unit motor, sebuah langkah penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Kami percaya bahwa dengan kontribusi bersama, kita dapat menciptakan perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat,” pungkas Ratna. (ARN)