BISNISTIME.COM โ Jakarta, Kementerian Perindustrian terus mendorong unit pendidikan vokasi di bawahnya untuk aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra, terutama di sektor industri. Saat ini, ada 641 kerja sama yang aktif antara politeknik dan akademi komunitas Kemenperin dengan mitra industri, serta 343 kerja sama antara SMK Kemenperin dengan mitra industri.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan bahwa pendidikan dan pelatihan di unit pendidikan Kemenperin bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten di sektor industri manufaktur. Untuk itu, kerja sama dengan industri sangat diperlukan agar pendidikan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
Unit-unit pendidikan vokasi Kemenperin, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, menerapkan konsep pembelajaran dual system dan telah mengadopsi kurikulum pembelajaran industri 4.0. Menurut Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Wulan Aprilianti Permatasari, kolaborasi antara lembaga pendidikan dan dunia usaha sangat penting untuk memastikan keterserapan lulusan di industri.

Kegiatan Temu Industri yang diselenggarakan oleh politeknik adalah salah satu upaya Kemenperin untuk menggaet industri agar tertarik menjalin kerja sama lebih kuat. Lebih dari 200 peserta, yang merupakan HRD atau pemilik perusahaan anggota Perkumpulan Lembaga Personalia Nasional (PLPN), hadir dalam acara tersebut.
Tujuan dari Temu Industri ini adalah membangun sinergi antara politeknik dengan dunia industri dalam penyediaan SDM yang kompeten. Selain itu, Kemenperin juga menginginkan partisipasi aktif dari industri dalam proses pendidikan, mulai dari penyusunan kurikulum hingga penempatan kerja lulusan.
Direktur Politeknik Industri Petrokimia Banten (PIPB), Supardi, mengungkapkan bahwa PIPB telah membuka jalur pendaftaran mahasiswa baru melalui program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS). Pendaftar yang lolos akan mendapatkan beasiswa penuh dari Kemenperin, sehingga tidak perlu membayar biaya kuliah