BISNISTIME.COM, JAKARTA–Pada kunjungannya ke Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, tidak hanya bernostalgia, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk aktif dalam pengembangan riset dan inovasi teknologi kelautan. Sebagai alumni S-2 Magister Management ITB, beliau merasa mendapat banyak ilmu tentang ekologi dan ekonomi di kampus tersebut.
Menteri Trenggono menekankan pentingnya mengelola sumber daya kelautan secara berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan pangan di masa depan. Meskipun laut Indonesia memiliki potensi besar, masih banyak yang belum dioptimalkan, terutama di laut dalam. Oleh karena itu, mahasiswa dan akademisi di ITB didorong untuk berperan aktif dalam mengembangkan riset dan teknologi yang berkelanjutan.
Laut Indonesia tidak hanya memiliki potensi ekonomi yang besar, tetapi juga berperan penting dalam penyediaan pangan dan mitigasi perubahan iklim. Namun, tekanan dari aktivitas manusia, perubahan iklim, dan polusi laut mengancam keberlangsungan sektor kelautan dan perikanan.
Menteri Trenggono menyoroti pentingnya menempatkan ekologi sebagai prioritas dalam setiap kebijakan dan inovasi teknologi kelautan. Pemerintah, khususnya KKP, telah mengimplementasikan kebijakan Ekonomi Biru untuk menjaga keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan, termasuk perluasan kawasan konservasi laut, pengawasan penangkapan ikan, dan pembersihan sampah plastik di laut.
Beliau berharap agar mahasiswa dan akademisi ITB dapat menjadi agen perubahan dalam membangun sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang maju dan berkelanjutan. Dalam era Society 5.0, daya saing global Indonesia dalam sektor ini dapat ditingkatkan melalui inovasi dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan.