BISNISTIME.COM, JAKARTA–PT Data Sinergitama (ELIT) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Januari 2023 lalu dan telah merampungkan proses penawaran saham perdana serta mengalami kelebihan pesanan hingga 33 kali dari 500 juta lembar saham yang ditawarkan. Terdapat lebih dari 30.000 investor yang memesan IPO ELIT, baik investor institusi hingga investor ritel yang berstatus asing maupun lokal.
Per 9 Januari 2023, tercatat volume transaksi sebanyak 706.516.100 (Saham), dan data terupdate per 11 Januari 2023 tercatat 541.054.000 (Saham). Hal ini menjadikan saham ELIT masuk dalam top 3 penjualan saham dalam 4 hari masa perdagangan pertama nya. Kondisi tersebut menunjukan antusias yang luar biasa dari masyarakat kepada Perseroan. “Oversubscribed terjadi karena investor yang antusias terhadap prospek cerah perusahaan yang bergerak di sektor IT, mengingat sektor ini sedang bersinar karena program transformasi digital dan besarnya kebutuhan pusat data dengan teknologi cloud computing,” ujar Presiden Direktur Elitery, Kresna Adiprawira dalam keterangan tertulis Kamis (12/1).
International Data Corporation, perusahaan riset pasar global, memproyeksikan nilai pasar bisnis penyimpanan virtual komputasi awan (cloud) di Indonesia (RI) tembus US$ 933,63 juta pada 2023, tumbuh 25% dari pencapaian tahun 2022 sekitar US$ 747,15 juta. Pertumbuhannya didukung adopsi yang terus meningkat, terutama pada korporasi dan dorongan digitalisasi oleh pemerintah.
Kresna berharap, dengan IPO ini rasa percaya pasar terhadap ELIT semakin meningkat sehingga harga dapat terus meningkat dan investor pun melakukan investasi jangka panjang pada perusahaan. “Melihat antusiasme investor yang tinggi, merupakan kebanggaan tersendiri, berarti investor Indonesia percaya terhadap perusahaan Elitery. Untuk aksi korporasi perseroan tidak hanya akan berhenti di penawaran perdana saja, manajemen akan selalu mengedepankan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik dalam menjalankan perseroan, ini juga menjadi semangat bagi para Eliters untuk terus memberikan yang terbaik bagi perusahaan.” kata Kresna.
Kresna menyebutkan, perseroan masih sangat optimis terhadap performa keuangan mengingat prospek sektor IT dan kebutuhan cloud computing yang kian meningkat di Indonesia. Menurut Kresna, peluang bisnis yang besar juga tercermin dari tinggi jumlah perusahaan yang membutuhkan teknologi digital. “Hampir seluruh perusahaan atau 100 persen perusahaan di Indonesia mempunyai data digital, jadi mereka memerlukan data center virtual (cloud),” ujarnya.
Setelah pelaksanaan IPO ini, ELIT berambisi untuk mengembangkan bisnisnya dan memperluas pasar, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Kawasan regional. Kami ingin menjadi tuan rumah di rumah sendiri. Kami berharap dengan IPO mendapat penambahan modal untuk mengembangkan perusahaan kami lebih agresif,” kata Kresna.