BISNISTIME.COM, BALIKPAPAN–Pertamina, terus menggerakkan Refinery Development Master Plan (RDMP) di kilang Balikpapan sesuai arahan pemerintah Republik Indonesia untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi. RDMP Balikpapan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, kompleksitas, dan kualitas kilang minyak.
Dengan peningkatan kapasitas menjadi 360.000 barel per hari dari sebelumnya 260.000 barel per hari, proyek ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas produk serta menurunkan harga pokok produksi bahan bakar minyak (BBM). Tujuannya adalah untuk meningkatkan devisa negara, penerimaan pajak, mencapai kemandirian energi, dan menekan defisit neraca perdagangan dengan mengurangi impor produk BBM dan petrokimia.
Agus Cahyono Adi dari Kementerian ESDM menegaskan dukungan pemerintah terhadap proyek RDMP Balikpapan, mengatakan bahwa ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang menjadi prioritas.
Proyek ini juga memperhatikan aspek keberlanjutan dan lingkungan dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi berstandar Euro 5 yang ramah lingkungan, dengan kandungan sulfur yang lebih rendah.
Direktur Pengembangan Kilang Pertamina Balikpapan, Djoko Koen Soewito, menyoroti kenaikan kualitas bahan bakar minyak yang ramah lingkungan dalam proyek ini. Dia juga menekankan bahwa proyek ini akan menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan perusahaan lokal dan menciptakan lapangan kerja. Targetting TKDN sebesar 30-35 persen, proyek ini diharapkan dapat menghemat defisit neraca perdagangan Indonesia hingga 2 miliar USD per tahunnya.
Kilang RU V Balikpapan, sebagai salah satu unit operasi kilang Pertamina Internasional, menjadi penyuplai utama BBM di Indonesia bagian timur, dan telah beroperasi sejak 1922. Dengan lokasi yang strategis, RU V Balikpapan diharapkan dapat memasok kebutuhan BBM di kawasan Indonesia Timur dengan lebih efisien.
