BISNISTIME.COM, SAMBOJA–PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendukung upaya pemerintah lestarikan orang utan di Indonesia. Terbukti dari kolaborasi BCA bersama Borneo Orang utan Survival Foundation (BOSF) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur meresmikan selesainya perbaikan empat pulau buatan di Area Konservasi di Samboja, Kalimantan Timur, Selasa (27/2).
Seremoni peresmian selesainya perbaikan empat pulau buatan ini dihadiri langsung oleh Surya Darmawan selaku Kepala Resort Konservasi Wilayah IKN BKSDA Kalimantan Timur, CEO BOSF Jamartin Sihite, EVP Corporate Communication dan Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, Manager Area Samboja Lestari BOSF Aldrianto Priadjati, SVP Corporate Communication BCA Susanti Nurmalawati, dan Head of Corporate Communication BOSF Paulina Laurensia Ela.
EVP Corporate Communication dan Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, kehormatan bagi BCA yang dapat berpartisipasi dalam perbaikan empat pulau sebagai tempat lestarikan orang utan di Samboja, Kalimantan Timur. “Kami menyiapkan pulau buatan yang layak merupakan bagian penting dalam proses rehabilitasi dan untuk melindungi orang utan. Perbaikan keempat pulau ini merupakan salah satu cara yang harus dilakukan untuk menjaga populasi mereka di Indonesia, khususnya di Kalimantan,” katanya.
Sebelum diperbaiki, hanya sebagian kecil area di empat pulau buatan tersebut yang bisa digunakan untuk rehabilitasi serta menjaga orang utan. Penyebabnya, ada berbagai kerusakan fisik dan pendangkalan ekstrem di kanal yang mengelilingi pulau buatan. Kondisi ini membuat keempat pulau tersebut tidak layak dihuni orang utan.
Melihat kondisi tersebut, BCA melalui program Bakti Lingkungan terpanggil untuk berpartisipasi dalam perbaikan keempat pulau buatan itu, yang terdiri dari dua pulau pra-pelepasliaran serta dua pulau perlindungan atau sanctuary. Dua pulau pra-pelepasliaran yang dibantu perbaikannya oleh BCA memiliki luas masing-masing 4,8 dan 3,8 hektare.
Kedua pulau itu dapat menampung total 6-7 orang utan dewasa. Kemudian, dua pulau perlindungan atau sanctuary yang turut diperbaiki memiliki luas masing-masing 0,42 dan 0,48 hektare, serta memiliki daya tampung hingga 3-4 orang utan.
Sebagai informasi, pulau buatan pra-pelepasliaran dirancang sedemikian rupa agar kondisinya mirip habitat alami orang utan. Pulau ini dimanfaatkan untuk orang utan yang berpotensi dilepaskan ke alam liar. Di pulau ini, orang utan akan diamati dan diberi makanan tambahan oleh staf dan teknisi BOSF sebelum akhirnya dilepaskan ke habitat alaminya.
Pulau perlindungan atau sanctuary adalah tempat untuk melindungi orang utan yang tidak dapat dilepaskan ke alam liar karena berbagai faktor. Di pulau ini, mereka akan diamati serta mendapatkan makanan tambahan dari staf dan teknisi BOSF.
Sejak 2012, BCA bersama BOSF telah mendukung pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam melakukan kegiatan konservasi orang utan dan pelepasliaran 49 orang utan ke alam liar. Pada waktu yang sama, BCA dan BOSF juga mendukung rehabilitasi 46 orang utan, perawatan cagar alam secara jangka panjang, dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan. Sebanyak 9.000 bibit pohon sudah ditanam di areal seluas 22,5 hektare guna mendukung kawasan rehabilitasi orang utan dan beruang madu di Samboja Lestari, Kalimantan Timur.
Edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pelestarian orang utan juga aktif dilakukan dari sekolah ke sekolah melalui program Orang Utan Goes to School (OGTS). Hal ini dilakukan dengan harapan agar semakin banyak pelajar yang paham mengenai krusialnya peran makluk tersebut bagi lingkungan hidup.
Hingga kini, program OGTS telah menjangkau 4.284 pelajar dari 42 sekolah di Kalimantan. BCA juga turut berkontribusi memberikan kebutuhan penunjang bagi para petugas di kawasan konservasi, mulai dari penyediaan 8.000 masker dan 30 pasang sepatu boots.
Keberlangsungan hidup orang utan merupakan hal penting yang harus diperhatikan, karena mereka merupakan umbrella species yang berperan menjaga keanekaragaman hayati di habitatnya. Melestarikan keberadaan mereka sama artinya dengan merawat seluruh ekosistem tempatnya tinggal.
BCA senantiasa berupaya mempertahankan dukungan terhadap upaya konservasi orang utan. “Kami berharap, berbagai kolaborasi serta aksi pelestarian yang dilakukan secara tekun dan konsisten dapat memantik semangat berbagai pihak untuk melindunginya,” ujar Hera.