BISNISTIME.COM, BANDUNG – 26 tahun bukanlah waktu yang singkat. Jika diibaratkan manusia, usia 26 tahun menjadi tolak ukur kedewasaan dan pembentukan jati diri. Bagi Rumah Zakat 26 tahun merupakan representasi kematangan sebuah LAZNAS dalam mengelola amanah masyarakat, menyalurkankan kepada yang berhak dan juga mendukung terhadap pembangunan nasional.
26 tahun terus menebar manfaat berkelanjutan tak terlepas dari keterlibatan para muzaki, mitra dan kolaborasi dari masyarakat. Potensi masyarakat yang berperan penting dalam pembangunan nasional diwujudkan dalam capaian Indonesia 6 tahun berturut-turut menjadi negara paling dermawan di dunia. Ini menjadi modal Indonesia dalam menggerakan masyarakat mendorong program pembangunan nasional.
Dari masyarakat untuk kemaslahatan masyarakat, adalah prinsip dasar dalam pendayagunaan dana zakat, infak, sedekah dan dana sosial lainnya. Rumah Zakat mendayagunakan dana tersebut melalui tiga kelompok program yaitu charity, pemberdayaan dan unit layanan. Dalam kelompok program charity Rumah Zakat meluncurkan program-program populis yang digulirkan pada awal pembentukan sehingga menjadi bagian dari pondasi dibangunnya organisasi ini. Program-program seperti layanan pengantaran jenazah gratis, bantuan santunan pendidikan, bakti sosial, layanan Kesehatan gratis, khitanan massal menjadi program-program populis yang mampu mengundang kepercayaan dari masyarakat.
Selain itu Rumah Zakat pun turut aktif dalam penanggulangan bencana serta krisis kemanusiaan baik yang terjadi di dalam maupun di luar negeri. Rumah Zakat mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina hingga bersama-sama mengirimkan bantuan kemanusiaan yang merupakan titipan dari para donatur Rumah Zakat.
Kemudian dalam kelompok program pemberdayaan, Rumah Zakat sebagai salah satu lembaga filantropi yang turut berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesejahteraan umat mencoba untuk menggagas sebuah program baru yang lebih terpadu, dan berbasis pemberdayaan masyarakat dalam sebuah program yang dinamakan program Desa Berdaya. Di dalamnya terdapat upaya pemberdayaan di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kebencanaan, dengan program pemberdayaan ini telah lahir 1.742 Desa Berdaya yang merupakan wilayah yang memperoleh binaan dan intervensi program dari Rumah Zakat melalui relawan desa yang kami sebut sebagai relawan inspirasi.
Terakhir, selain program yang bersifat charity dan pemberdayaan, Rumah Zakat pun menyediakan unit layanan berupa 14 sekolah, 7 klinik, dan 42 unit ambulans gratis dalam rangka memberikan akses layanan dasar yang berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan. Rumah Zakat pun hadir memberikan layanan di 21 kantor perwakilan provinsi, serta memiliki lokasi distribusi program di 34 provinsi.
Hingga usianya yang ke 26 tahun ini berkat kolaborasi masyarakat luas, Rumah Zakat bersama para donatur dan mitra telah memberikan dampak dan manfaat hebat untuk 18,2 Penerima manfaat dan setiap tahun berhasil meningkatkan persentase pengentasan kemiskinan. Di tahun 2023, 21% penerima manfaat dalam program pemberdayaan ekonomi keluar dari garis kemiskinan dan mengalami peningkatan pendapatan.
Perjalanan kami tentu saja tak selalu mulus, selalu ada tantangan yang membuat kami harus siap untuk berinovasi terus menerus. Di tahun 2024 Rumah Zakat memiliki target membahagiakan 1,8 juta penerima manfaat dan 20% penerima manfaat dalam bidang ekonomi keluar dari garis kemiskinan. Kami berupaya agar dampak dari pengelolaan zakat, infak, sedekah ini turut mendukung target Indonesia Emas 2045 dan Pencapaian SDGs 2030.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh donatur dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam program-program sosial Rumah Zakat. Dukungan dan partisipasi Anda sangat berarti bagi kami dalam menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat yang membutuhkan. InsyaAllah Rumah Zakat akan terus berupaya menjembatani kebaikan masyarakat dalam berbagai program untuk kebahagaiaan bersama yang bermanfaat hebat untuk Indonesia dan dunia. [ ]
Dok Foto : Rumah Zakat