BISNISTIME.COM, BANDUNG – Rumah zakat. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak sarapan cenderung mengalami gangguan konsentrasi saat belajar, yang akhirnya menurunkan kemampuan akademis mereka. Selain itu, anak-anak yang tidak sarapan memiliki fungsi kognitif yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang rutin sarapan.
Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia masih dipengaruhi oleh buruknya kualitas kesehatan dan gizi yang dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, disebutkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang belum terbiasa sarapan sebelum memulai aktivitas.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya asupan gizi di Indonesia, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya sarapan serta kondisi ekonomi yang membuat banyak keluarga kesulitan menyediakan sarapan bergizi untuk anak-anak mereka. Akibatnya, banyak anak-anak yang tidak mendapat asupan nutrisi yang memadai, sehingga berisiko mengalami malnutrisi, gangguan perkembangan kognitif, gangguan kecemasan, dan dalam kasus yang lebih parah, kondisi yang mengancam nyawa.
Kurangnya nutrisi pada anak juga berdampak pada pertumbuhan fisik mereka dan prestasi akademik, karena kurangnya konsentrasi saat belajar. Kualitas kesehatan dan pendidikan yang buruk tentu saja berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan. “Dalam mendukung program pemerintah, Rumah Zakat melaksanakan program Berbagi Sarapan Bergizi Gratis di delapan provinsi di Indonesia,” ungkap Murni Alit Baginda, Chief Program Officer Rumah Zakat.
Hingga Agustus, Rumah Zakat telah menyalurkan 1.700 paket sarapan bergizi gratis di berbagai provinsi, termasuk 193 paket di Aceh, 211 paket di Sulawesi Barat, 168 paket di Jawa Barat, 265 paket di Sumatera Utara, 250 paket di Kalimantan Timur, 245 paket di Nusa Tenggara Barat, 148 paket di Jawa Tengah, dan 220 paket di Maluku.
Program Berbagi Sarapan Bergizi Gratis ini ditujukan untuk membantu anak-anak, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi sarapan mereka. Dengan asupan gizi yang lebih baik, diharapkan anak-anak dapat lebih semangat belajar, tumbuh dan berkembang dengan optimal, serta berkontribusi menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah.
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan asupan gizi anak-anak, meningkatkan konsentrasi dan prestasi akademik mereka, serta memberikan dukungan bagi keluarga dengan penghasilan rendah,” tambah Murni Alit Baginda. [ adv]
dok foto : Rumah Zakat